Pakan Ternak Sapi Tanpa Rumput

Jerami padi merupakan limbah pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Besarnya potensi jerami padi sebagai pakan ternak tercermin dari besarnya produksi jerami padi tersebut. Jumlah produksi jerami padi dapat diperkirakan dari produksi beras. Menurut hasil penelitian produksi jerami padi dibandingkan dengan produksi beras rata-rata 1 : 1.

Jerami padi bila digunakan sebagai pakan ternak memiliki kelemahan-kelemahan antara lain : 

Kadar protein kasar rendah, kadar serat kasar, lignin dan silika tinggi, kadar mineral rendah, kecernaannya rendah serta palatabilitasnya rendah.

Pemanfaatan jerami padi sangat bervariasi antara lain :
• Sebagai pakan baru mencapai 31-39%
• Dibakar atau dikembalikan ketanah 36-62%
• Untuk Industri / lainnya 7-16%

Upaya Peningkatan Kualitas Jerami Padi 
Agar jerami padi dapat digunakan sebagai pakan ternak perlu ditingkatkan kualitasnya dengan :
1.    memperbaiki nilai nutrisi dan kecernaan,
2.   mengoreksi defisiensi jerami dengan menambahkan nitrogen atau mineral,
3.   meningkatkan ketersediaan energi
4.    meningkatkan konsumsi dengan cara memperbaiki palatabilitas,
Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk peningkatan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak. Teknologi yang diperlukan haruslah mudah dan praktis serta ekonomis
Jerami padi yang telah diolah harus lebih murah atau minimal tidak lebih mahal dari pakan lain dengan nilai gizi yang setara.
* Peralatan yang digunakan tidak mahal atau yang telah dimiliki oleh peternak
* Bahan yang digunakan harganya tidak mahal.

AMONIASI JERAMI,
Proses amoniasi dengan menggunakan larutan urea  berperan untuk :
Ø Menghidrolisa ikatan lignin-selulosa.
Ø Menghancurkan ikatan hemiselulosa.
Ø Memuaikan atau mengembangkan serat selulosa sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa.
Ø Meningkatkan kadar nitrogen sehingga kandungan protein kasar juga meningkat

MANFAAT AMONIASI :
1. Memperkaya kandungan protein 2 sampai 4 kali lipat dari kandungan protein semula
2. Meningkatkan daya cerna.  
3. Meningkatkan kuantitas  konsumsi pakan

CARA PEMBUATAN :
1.  Jeramipadi ditimbang dan dipotong-potong/ dicacah (5-10 cm)
2.  Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari bobot jerami padi yang digunakan
3. Disiapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan (30% air digunakan untuk melarutkan urea)
4. Silo (dapat berupa lubang di tanah, drum, atau plastik besar) sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik.
5. Masukkan jerami padi ke silo membentuk lapisan setebal 20 cm, disemprot dengan larutan urea secara merata. Jerami padi disusun dan membentuk tumpukan ke atas.
6. Ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat  minggu. 
7. Setelah penyimpanan, tutup dibuka dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.

PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA BIOLOGIS
Adalah pengolahan jerami padi dengan memanfaatkan koloni mikroba tertentu untuk proses fermentasi jerami padi, misalnya dengan mencampurkan Vit@nimal.

CARA PEMBUATAN :
Jerami padi ditumpuk 30 cm, kalau perlu diinjak-injak lalu ditaburi urea dan Vit@nimal masing-masing 0.6 %/ berat jerami padi dan kemudian disiram air secukupnya mencapai kelembaban 60 %, dengan tanda-tanda jerami padi diremas, apabila air tidak menetes tetapi tangan basah berarti kadar air mendekati 60 %. 
1. Tahapan point tersebut diulangi hingga ketinggian mencapai ketinggian tertentu (minimal 1,5 meter).
2. Tumpukan jerami padi dibiarkan selama 7 hari dan tidak perlu dibolak-balik.
3. Setelah 7 hari jerami padi dibongkar lalu diangin-anginkan atau dikeringkan.
4. Jerami padi diberikan pada ternak atau dapat disimpan sebagi stok pakan (terutama untuk stok pada musim kering/kemarau panjang).

Comments